Memasuki musim penghujan, risiko banjir pun meningkat. Terutama di daerah-daerah dataran rendah dengan saluran pembuangan air yang kurang baik, air banjir lebih berisiko untuk masuk hingga ke dalam rumah.
Selama ini kita sering mendengar bahwa menumpuk karung pasir di depan pintu bisa menjadi cara untuk mencegah air banjir masuk. Ada juga yang menggunakan palang pencegah banjir untuk mengalihkan arus air. Namun, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Karung pasir relatif lebih murah, tetapi butuh tenaga ekstra untuk memindahkannya satu per satu. Di sisi lain, palang sangat mudah dipasang dan memiliki sistem klik jika ingin memasang lebih dari satu papan, tetapi harganya sangat mahal.
Kalau begitu, apakah ada metode lain yang dapat diaplikasikan agar tidak memakan biaya terlalu besar, tetapi juga praktis untuk digunakan? Mungkin kita bisa mengadaptasi cara yang dilakukan di Korea Selatan untuk mengatasi banjir.
Salah satu area yang rawan banjir di Korea Selatan yaitu stasiun subway atau kereta bawah tanah. Sebagai langkah antisipasi, mereka memiliki sistem instalasi khusus. Jika diperhatikan, di pojok kanan dan kiri tangga turun menuju stasiun subway selalu ada cerukan. Rupanya itu merupakan kerangka penahan untuk memasang palang water barrier yang terbuat dari stainless steel.
Kita juga bisa mengadaptasi metode ini dengan menyesuaikan material yang digunakan. Salah satunya yaitu dengan memasang kerangka pencengkeram dari stainless steel di pinggiran kusen pintu. Adapun untuk palangnya, tidak perlu semahal dan seberat papan stainless steel, bisa juga menggunakan karet tebal.
Selain itu, penting juga untuk memasang pompa celup untuk membuang sisa air yang masuk ke dalam rumah. Selamat mencoba!