Beberapa pengendara suka mengganti roller di CVT dengan bobot lebih ringan demi membuat akselerasi motor terasa lebih responsif. Padahal, berat roller tetap harus sesuai dengan kebutuhan mesin. Roller yang terlalu enteng hanya membuat RPM motor lebih cepat menaik, dan justru membuat kinerja mesin menjadi kurang efisien. 

Selain itu, konsumsi BBM juga lebih boros. Tenaga pada putaran atas motor matik juga banyak terbuang. Menurut pakar otomotif, bobot yang lebih ringan antara 3-4 gram dari roller bawaan masih aman, tetapi jangan sampai lebih dari itu.

Kemudian, jangan mudah tergiur dengan iming-iming harga roller yang murah. Jika kualitasnya buruk, justru bisa membuat kita rugi lebih banyak. Di antara lain risikonya yaitu roller meleleh di CVT, atau menimbulkan baret di poros engkol. Jadi, sebaiknya pilih yang mereknya sudah teruji.